Di dunia mode, tren selalu berputar layaknya roda. Apa yang dulunya menjadi ikon di masa lalu, kini kembali menghiasi lemari para pecinta fashion, sering kali dengan sedikit sentuhan modern. Salah satu tren yang mengejutkan kembali ke radar fashion adalah sabuk koin. Banyak yang mungkin mengira aksesori ini telah usang, namun kini, Sabuk Koin 2.0 kembali mencuri perhatian, membawa boho vibes yang lebih segar dan tak terduga.
Sabuk koin pertama kali memukau dunia mode di era 2000-an, ketika gaya bohemian mendominasi. Nama-nama besar seperti Sienna Miller, Kate Moss, dan festival-festival ikonik seperti Glastonbury menjadi kanvas bagi sabuk koin yang dikenakan dengan rok bertepi saputangan dan sepatu bot Ugg. Meski tampilan itu kini mungkin dianggap berlebihan oleh sebagian orang, tak bisa dipungkiri bahwa sabuk koin telah memberikan momen fashion yang tak terlupakan pada masa itu.
Kini, beberapa desainer ternama menghidupkan kembali sabuk koin dengan interpretasi yang lebih modern. Chemena Kamali, desainer di Chloé, adalah salah satu pelopor yang membawa sabuk koin kembali ke catwalk. Gaya Kamali yang berjiwa bebas dan estetika bohemian modern memberi kesempatan aksesori ini untuk kembali bersinar. Namun, Sabuk Koin 2.0 bukanlah sekadar nostalgia belaka—ini adalah aksesori yang menghadirkan kesan edgy dan kekuatan.
Tanda pertama kebangkitan ini terlihat ketika All Saints merilis ulang desain sabuk ikonik yang pernah dikenakan Kate Moss. Sabuk kulit yang disertai dengan koin perak kembali menghiasi rak-rak toko, dan bahkan bekerja sama dengan M&S untuk memperkenalkan aksesori ini kepada generasi baru pecinta mode. Tak hanya di runway, tren ini mulai merasuki gaya sehari-hari, dengan para fashionista mulai mengenakan sabuk koin dengan berbagai gaya, dari dress elegan hingga celana jeans.
Salah satu momen ikonik yang memperkuat kebangkitan sabuk koin adalah penampilan Julia Hobbs dari Vogue yang mengenakan perhiasan metalik di acara Dover Street Market. Gaya metalik yang mencolok membuat sabuk koin kembali dianggap sebagai simbol kekuatan dan keanggunan. Di balik keceriaan dan glamor, sabuk koin tak hanya memberikan pernyataan fashion, tetapi juga seolah berfungsi sebagai perisai modern di tengah kehidupan yang serba cepat.
Di panggung peragaan busana musim semi/musim panas 2025, Miu Miu juga merangkul tren ini dengan caranya sendiri yang unik. Para model, termasuk Alexa Chung dan Little Simz, memamerkan sabuk koin dalam interpretasi yang lebih playful namun tetap chic. Alih-alih hanya menjadi pelengkap, sabuk koin kini hadir sebagai elemen utama, menambahkan dimensi baru pada pakaian yang dikenakan.
Yang menarik dari Sabuk Koin 2.0 adalah bagaimana aksesori ini beradaptasi dengan tren masa kini. Miuccia Prada dari Miu Miu, misalnya, memadukan rantai logam yang tak serasi menjadi pernyataan fashion yang kuat. Ini bukan sekadar tentang tampilan bohemian yang lembut dan anggun, tetapi lebih pada semangat berani dan tak terduga yang mencerminkan gaya hidup modern yang dinamis.
Tak hanya Miu Miu dan Chloé, desainer lain seperti Ralph Lauren dan Chanel juga menghadirkan variasi mereka sendiri dari sabuk koin, menunjukkan bahwa tren ini tidak hanya tentang nostalgia masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana aksesori ini bisa menjadi bagian dari revolusi mode masa kini. Dengan tambahan detail modern seperti rantai, logam, dan bahkan hiasan tubuh, sabuk koin menjadi lebih dari sekadar aksesori; ia menjadi simbol dari semangat baru yang tak kenal takut.
Dalam dunia mode yang sering kali dipenuhi dengan kesederhanaan, Sabuk Koin 2.0 menawarkan alternatif yang kaya akan detail dan kompleksitas. Aksesori ini mencerminkan pergeseran tren dari minimalisme ke maksimalisme, di mana lebih banyak berarti lebih baik. Sabuk koin tidak lagi hanya berfungsi sebagai pelengkap, tetapi menjadi pernyataan gaya yang kuat.
Bagi mereka yang ingin tampil bold dan berbeda, Sabuk Koin 2.0 adalah pilihan yang tepat. Dengan tren ini yang semakin mendapatkan momentum, sabuk koin telah membuktikan bahwa tren mode yang pernah kita anggap usang bisa saja kembali menjadi pusat perhatian, asalkan dihidupkan kembali dengan cara yang tepat. Jadi, apakah Anda siap untuk menghidupkan kembali tren ini di lemari pakaian Anda?
Leave a reply