BPS Catat Emas Perhiasan Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar sejak September 2023


Inflasi harga emas perhiasan terus mengalami lonjakan signifikan selama 15 bulan berturut-turut, mulai dari September 2023 hingga Oktober 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa komoditas ini menjadi penyumbang utama dalam inflasi komponen inti. Yang tercatat secara tahunan pada bulan November 2024.

Pencetak Rekor Inflasi Setiap Bulannya

Pada bulan November 2024, harga emas perhiasan mencatatkan inflasi sebesar 2,87 persen. Memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen terhadap tingkat inflasi bulanan. Ini menandakan bahwa tren inflasi emas perhiasan terus berlanjut. Bahkan mengalami puncaknya pada April 2024, dengan angka inflasi mencapai 7,40 persen dalam perhitungan bulanan.

Menurut Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, harga emas perhiasan secara konsisten mengalami inflasi sejak September 2023. “Komoditas emas perhiasan terus mengalami inflasi selama 15 bulan terakhir,” ujar Amalia dalam rilis resmi BPS.

Perhiasan Emas Andil Utama dalam Inflasi Inti

Kelompok “Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya,” yang mencakup emas perhiasan, tercatat sebagai penyumbang inflasi terbesar pada November 2024. Inflasi tahunan untuk kelompok ini mencapai 0,65 persen, dengan emas perhiasan menjadi pendorong utama. Selain emas, komoditas lain yang turut berperan dalam inflasi ini adalah minyak goreng dan kopi bubuk.

Meningkat 1,55 Persen, Pangan Jadi Pemicu Utama
Secara tahunan (year-on-year), Indonesia mengalami inflasi sebesar 1,55 persen pada November 2024, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat dari 104,71 pada November 2023 menjadi 106,33 pada bulan yang sama tahun ini. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi tahunan ini, diikuti oleh kontribusi signifikan dari emas perhiasan dan nasi dengan lauk.

BACA JUGA :  Emas 24 Karat: Investasi Emas Murni di Indonesia

Komponen Inflasi Dari Lainnya Seperti Perhiasan Emas, Minyak Goreng, dan Kopi
Selain inflasi pada emas perhiasan, komoditas lain seperti minyak goreng dan kopi bubuk juga memberikan andil signifikan terhadap inflasi bulanan. Dalam perhitungan inflasi bulanan (month-to-month), BPS mencatatkan angka inflasi sebesar 0,30 persen untuk November 2024, yang dipengaruhi oleh inflasi pada komponen bergejolak dan harga-harga komoditas yang diatur pemerintah.

Perekonomian Indonesia Terus Berjalan dengan Kenaikan Harga
Meski terjadi lonjakan pada beberapa komoditas, BPS optimis bahwa perekonomian Indonesia pada akhir tahun 2024 tetap dalam kondisi stabil, meskipun dengan laju inflasi yang cenderung meningkat. Inflasi Year-to-Date (YTD) tercatat sebesar 1,12 persen, dan pergerakan IHK mengalami kenaikan sebesar 0,30 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Secara keseluruhan, meskipun inflasi mengalami lonjakan di beberapa sektor, BPS memberikan gambaran bahwa pergerakan harga akan terus diawasi dan diatur demi menjaga stabilitas perekonomian nasional.

Leave a reply


menu